Luwu Ijo, Jack Sparrow di Laut Cirebon

lintas Jawa Barat902 kali dibaca

Cirebon, lintas10.com -Penemuan harta karun dari kapal dagang Cina yang karam di peraian laut Cirebon mengingatkan Filolog Dr R Rafan Safari Hasyim pada sosok bajak laut bernama Luwu Ijo.

Menurut filolog asal Cirebon yang akrab disapa Opan, Luwu Ijo itu bajak laut yang dulu sangat ditakuti di wilayah laut Cirebon. Mungkin semacam legenda Jack Sparow dalam film The Pirate of Caribbean.

Dari banyak catatan disebutkan, laut Cirebon pada abad ke-17 merupakan jalur pelayaran international. Tempat hilir mudiknya kapal-kapal dagang dari berbagai negara.

Tapi kapal-kapal dagang yang hendak berlabuh di Cirebon itu sering diganggu oleh para perompak. Dan pada era Sunan Gunung Jati, tersebutlah perompak bernama Luwu Ijo yang sangat ditakuti karena dikenal bengis dan kejam.

Opan memperkirakan, gerombolan Luwu Ijo itu bermarkas di sekitar pesisir Gebang, yang sekarang masuk dalam wilayah Kabupaten Cirebon.

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengembalikan keamanan di laut Cirebon. Namun aksi Luwu Ijo makin menjadi-jadi. Bahkan putra Sunan Gunung Jati sendiri yang bernama Pangeran Brata Kelana menjadi korban kekejamannya.

Sejumlah sumber menyebutkan, Pangeran Brata Kelana adalah putera Sunan Gunung Jati dari istri Nyi Mas Rarajati. Oleh ayahnya pangeran muda ini menikahkan dengan Ratu Nyawa, putri dari Sultan demak ke III Pangeran Tenggana.

Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari mencatat, Pangeran Brata Kelana tewas di tengah lautan setelah bertempur melawan gerombolan bajak laut.

Saat itu, Pangeran Brata Kelana sedang dalam perjalanan dari Cirebon ke Demak, atau mungkin juga sebaliknya. Ketika sampai di Pantai Gebang kapalnya diadang gerombolan perompak Luwu Ijo.

Sehingga terjadilah pertarungan sengit. Namun karena kalah jumlah Pangeran Brata Kelana terbunuh dan mayatnya dibuang ke lautan. Sampai akhirnya ditemukan di pesisir Pantai Mundu, kemudian dimakamkan di sekitar Desa Mundu Mesigit Kabupaten Cirebon.

Baca Juga:  Teror Hewan Misterius Masih Berlanjut di Kabupaten Kuningan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.