Indramayu, lintas10.com – Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hari Senin (8/2) dikepung banjir. Hujan yang turun sejak Minggu (7/2) dinihari menyebabkan meluapnya Sungai Cimanuk, Sungai Beji dan Sungai Cipanas.
Luapan Sungai Cipanas bukan saja merendam sejumlah desa, tetapi juga menggenangi badan jalan, sehingga Jalur Pantura Indramayu lumpuh. Lalu lintas dari arah Cirebon ke Jakarta dan sebaliknya macet total, dan banyak kendaraan yang terpaksa berputar arah.
Banjir terparah di Jl Raya Losarang. Luapan air dari Sungai Cipanas dan saluran irigasi masuk ke badan jalan. Arus air cukup deras. Sehingga warga terpaksa menjebol median jalan agar air dapat mengalir dan mengurangi ketinggian.
Sementara lima desa di wilayah Kecamatan Bongas digenangi air hingga ketinggian 60 cm. Kelima desa itu yakni Desa Bongas, Kertamulya, Sidamulya, Margamulya, dan Kertajaya. Banjir di sibi akibat meluapnya Subgai Beji yang membelah kelima desa tersebut.
Banjir juga merendam enam desa di Kecamatan Terisi. Terparah di Blok Karanganyar, Desa Karangasem, Kecamatan Terisi. Menurut Kapolsek Terisi Iptu Hendro Ruhanda SH, ketinggian airnya mencapai 2 meter.
Warga di sana dievakuasi ke Stasiun Terisi. “Banyak warga yang terjebak di dalam rumah. Kemudian kita evakuasi ke tempat pengungsian di Stasiun Kereta Api Terisi,” ujar kapolsek.
Sementar banjir di Tulungagung dan Kertasemaya menyebabkan ribuan warga terpaksa harus mengungsi ke berbagai tempat.
Tim SAR gabungan dari BPBD Indramayu, Tagana Indramayu, Polres Indramayu, Kodim 0616 Indramayu, dan para relawan sejak pagi hari berupaya mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
Menurut Sekretaris Desa Kertasemaya, Widy, banjir tersebut disebabkan klep pintu air Sungai Cimanuk tidak berfungsi, dan limpahan air dari bagian tanggul Sungai Cimanuk yang rendah. ***