Kuningan, lintas10.com – Ketersediaan pupuk di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan petani di sana. Hal itu telah mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat untuk menyiapkan program petani mandiri pupuk.
Melalui program tersebut petani diarahkan untuk menggunakan pupuk berbasis organik lokal. Tujuannya agar para petani tidak lagi tergantung dengan pupuk anorganik, dan mulai memanfaatkan pupuk organik lokal.
Untuk itu pun Pemerintah Kabupaten Kuningan sedang membangun pabrik pengolahan pupuk organik, yang peletakan batu pertamanya Selasa (2/2). Pabrik tersebut lokasinya di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Kuningan Dr. Ukas Suharfaputra MP menuturkan, pada tahun 2020 lalu pihaknya menginput kebutuhan pupuk subsidi ke pemerintah pusat sekitar 38 ribu ton. Tapi ternyaya kurang, karena petani yang didaftarkan jumlahnya mencapai 83 ribu orang.
Karena itu pula, untuk tahun 2021 ini menginput secara maksimal, dengan pupuk 63 ribu ton untuk 112 ribu petani. Diharapkan jumlah tersebut akan dapat mengakomodir kebutuhan pupuk subsidi masyarakat.
“Tapi itu pun kalau tidak dipotong lagi oleh pemerintah pusat. Kalau dipotong seperti tahun kemarin ya sama saja akhirnya kekurangan,” ujarnya.
Menurut Ukas, problem tersebut menjadikan pupuk organik dipandang menjadi penting dan urgen penggunaannya. Dan mulai tahun ini, lanjut Ukas, pihaknya melakukan reorientasi untuk sedikit demi sedikit mulai mengurangi dependensi terhadap pupuk anorganik.
DKPP juga sudah memprogramkan di 16 UPTD, untuk mulai menginisiasi program pupuk berbasis organik lokal. Bentuk kegiatannya berupa edukasi, pelatihan, sekaligus demplot pemupukan berbasis bahan baku lokal dan organik.