Tanggul Kritis di Indramayu, Jaraknya Cuma 7 Meter Dari Pemukiman Penduduk

lintas Jawa Barat249 kali dibaca

Indramayu, lintas10.com – Dimusim penghujan sekarang ini, warga di tiga desa yang berada di Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diselimuti rasa waswas.

Pasalnya, tanggul Sungai Cimanuk yang jaraknya hanya sekitar 7 meter dari pemukiman warga di sana sudah kritis. Sehingga setiap kali turun hujan lebat warga di sana waswas, khawatir tanggul tersebut jebol dan airnya menghantam rumah mereka.

Taryono, anggota Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Kecamatan Sukagumiwang mengungkapkan, tanggul yang kritis itu sebenarnya terdapat di banyak titik, dimulai dari Desa Cibeber sampai Desa Gedangan. Tetapi yang paling kritis berada di empat titik, karena jaraknya cuma sekitar 7 meter dari pemukiman warga.

Empat titik tersebut lokasinya berada di tiga desa, yakni di Blok Undrus Desa Cibeber, Blok Desa dan Blok Bojong Kulon Desa Gunungsari, serta Blok Gumiwang Utara Desa Sukagumiwang.

“Di Blok Gumiwang Utara Desa Sukagumiwang telah kita laporkan ke BBWS tembusan Plt Bupati dan BPBD. Tanggul kritis di Blok Gumiwang sementara sudah ditangani warga secara swadaya dengan mengggunakan karung yang berisi tanah. Sedangkan tanggul di Desa Cibeber dan Gunungsari belum. Kita akan melaporkannya juga,” ujarnya.

Taryono menuturkan, kritisnya tanggul di empat titik itu telah memaksa warga beserta pemerintah desa dan kecamatan untuk selalu waspada. Jika turun hujan lebat dan Sungai Cimanuk meluap, mereka selalu siaga 1.

“Kita terus pantau perkembangan tanggul, terutama saat Sungai Cimanuk meluap. Kita imbau kepada masyarakat yang tempat tinggalnya tidak jauh lokasi tanggul kritis agar selalu waspada,” katanya.

Menurut Taryono, warga di sana sangat berharap agar tanggul yang kritis tersebut dapat segera diperbaiki. Mereka waswas, takut jika tanggul jebol airnya akan menghantam pemukiman. ***

Baca Juga:  Pria Tuna Netra di Kuningan Meraih Gelar Doktor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.