Cirebon, lintas10.com – Ketua DPC XTC Kabupaten Cirebon, Wira Suganda, menegaskan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam tawuran di Desa Bojongnegara, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Wira merasa perlu memberikan klarifikasi kepada publik, karena setiap kali terjadi bentrokan, XTC sering dianggap terlibat. “Padahal XTC sekarang sudah jadi ormas yang legal, bukan gangster,” katanya.
Klarifikasi dari XTC itu terkait peristiwa tawuran di Desa Bojongnegara yang terjadi Minggu sore (31/1). Di antara dua kelompok yang berseteru itu ada yang membawa samurai dan air soft gun. Dalam aksinya mereka juga mengintimidasi warga.
Tawuran di depan Pabrik Garmen itu diketahui menyebabkan salah satu kelompok geng motor terluka. Mereka kemudian melarikan diri ke Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan.
Warga yang sudah kelewat kesal kemudian mengepung mereka, dan15 anggota geng motor berhasil ditangkap.
Wira Suganda mengungkapkan,
setelah mendengar adanya kejadian tersebut, pihaknya langsung menghubungi PAC Cirebon Timur karena khawatir ada anggotanya yang terlibat.
“Kami langsung cek menanyakan ke pengurus di PAC. Alhamdulillah ternyata tidak ada anggota kami yang terlibat. Mereka PAC menyatakan tidak ada yang terlibat dalam tawuran tersebut,” kata Wira yang didampingi Sekjen DPC XTC Cikab, Hadi Jarot.
Penasehat DPC XTC Cikab, Jofan menambahkan, XTC adalah ormas legal dan memiliki legalitas formal.
“Kita klarifikasi supaya semuanya jelas. Warga di luar juga supaya mengetahui kita bukan genster, tapi ormas,” katanya.
Jofan menyadari, sampai saat ini imej XTC sebagai geng motor masih kuat di benak masyarakat. Karena itu pula ormas XTC akan berusaha keras menghapus citra buruk tersebut, melalui kegiatan sosial, keagamaan, dan berbagai kegiatan positif lainnya. ***