Jakarta, lintas10.com – Indonesia Police Watch (IPW) melihat, tantangan Kapolri baru untuk membenahi Polsek menjadi tugas berat. IPW merasa prihatin dengan terjadinya peristiwa pengrusakan yang dilancarkan sekelompok massa terhadap Polsek Sungai Pagu di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera barat.
Menurutnya peristiwa itu terjadi pada hari rabu (27/01) pukul 15:30 wib selang beberapa jam setelah Presiden Jokowi melantik Listyo Sigit Prabowo sebagai kapolri baru. dalam harapannya Kapolri terpilih baru mencanangkan Polsek tidak boleh lagi menangani kasus akan tetapi hanya menjadi pembina dan pengendali Kamtibmas.
“Tak pelak kasus penyerangan Polsek Sungai Pagu ini menjadi ironi dan sekaligus tantangan bagi kapolri baru. Artinya, bagaimana pun konsep baru kinerja Polsek yang digagas Kapolri Sigit perlu ditata degan komperhensif, agar jajaran Polsek menjadi lebih peka dengan deteksi dini. Sehingga bisa segera mengantisipasi situasi yang ada, baik saat melakukan tindakan maupun pasca melakukan tindakan,” Urai Neta.
Dengan kepekaan dan antisipasi yang tinggi, Polsek tidak lagi menjadi bulan-bulanan amuk massa. Dan program Polsek paradigma baru yang digagas Kapolri Sigit bisa berjalan maksimal dan membawa polri benar – benar presisi.
Untuk Kasus di Polsek Sungai Pagu diketahui bermula dari penangkapan tersangka DC, buronan kasus penjudian yang juga diduga sering memalak warga.
Pada saat ditangkap tersangka
DC melakukan perlawanan, dengan cara menyerang petugas dengan sebilah senjata tajam.
Salah seorang polisi berhasil ditusuknya hingga bagian tangan dan bagian tubuh lainnya luka luka. Karena membahayakan petugas, polisi melepaskan tembakan ke arah pelaku guna melumpuhkannya. Tembakan mengenai bagian kepala pelaku. Akhirnya, Pelaku dinyatakan meninggal dunia di RSUD Solok Selatan.