Pria Tuna Netra di Kuningan Meraih Gelar Doktor

lintas Jawa Barat285 kali dibaca

Kuningan, lintas10.com – Seorang pria tuna netra di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, meraih gelar Doktor dari Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.

Namanya Elon Carlan. Adapun judul disertasinya   “Model Implematasi Nilai  Multikulutural Dalam Membentuk  Sikap Keberagamaan Masyarakat” (Studi Kasus di Cigugur Kabupaten Kuningan Jabar).

Dalam ujian sidang promosi doktor, Elon meraih nilai A dengan angka 90,33. Dan hari Senin (26/1) lalu yang merupakan waktu pelaksanaan ujian, tentunya menjadi hari yang bersejarah bagi Elon. Sebab sejak hari itulah ia tercatat sebagai penyandang tuna netra pertama di Kuningan yang bergelar Doktor.

Prestasi akademik yang diraihnya itu tentu saja merupakan capaian yang luar biasa, mengingat keterbatasan fisik yang disandangnya. Pastinya juga berkat do’a serta dukungan dari istrinya yang bernama Kokoy Kurnaeti SPd dan anak semata Wayang Silmy Mega.

Tidak terlepas pula dari dorongan Bupati Kuningan H Acep Purnama, yang sebelumnya telah memberikan kepercayaan dengan mengangkatnya sebagai Kabid Pembinaan PAUD dan Dikmas Disdikbud Kuningan, dan juga sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan.

Dengan demikian, Elon Carlan juga merupakan seorang penyandang disabilitas pertama yang menduduki jabatan eselon 3 di Pemkab Kuningan.

Kepercayaan yang diberikan bupati tentu saja bukan semata karena rasa kasihan, melainkan karena Elon sendiri memang memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Terbukti, di mana pun ia ditempatkan selalu menunjukan kinerja yang baik dengan berbagai terobosan.

Dan terkait gelar Doktor yang baru diraihnya, Elon mengucapkan syukur. “Semoga apa yang saya dapat ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsih terhadap kemajuan Kuningan, terutama di bidang pendidikan,” ujarnya. ***

Baca Juga:  Tiga Opsi untuk Operasional Bus Trans Cirebon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.