Limbah Medis Berbahaya Ditemukan Lagi di Kab. Cirebon

lintas Jawa Barat332 kali dibaca

Cirebon, lintas10.com- Lagi, masyarakat Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menemukan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di pembuangan sampah liar yang letaknya di pinggiran jalan raya.

Kali ini limbah medis berbahaya itu ditemukan Selasa (26/01) di TPS liar Blok Bunut, Desa Gebang, yang lokasi di samping Polsek Gebang.

Sebelumnya, pada awal tahun 2017 lalu, limbah medis serupa ditemukan di tempat pembuangan sampah liar di Desa Panguragan Wetan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, limbah yang berupa bungkus obat-obatan dan alat medis itu berasal dari beberapa rumah sakit yang ada di luar daerah. Ada yang dari Jawa Tengah, Lampung dan juga Jakarta serta daerah lainnya.

“Jumlahnya lebih dari 10 rumah sakit,” kata Aji, seorang Pengurus Sanggar Lingkungan Hidup, waktu itu.

Menurutnya, dari beberapa barang bukti ditemukan petunjuk nama sejumlah rumah sakit, di antaranya dari RS Mitra Husada Pringsewu Lampung, RSUD Fatmawati, Instalasi Farmasi RSKD Duren Sawit Jakarta Timur.

Ada juga juga yang berasal dari Instalasi Farmasi Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya, RS Izza Karawang, Laboratorium RS Pusat Pertamina, RSUD Tugurejo Jawa Tengah, RS Muhammadiyah Mardhatilah Pemalang.

“Ada juga dari Instalasi Farmasi RSUD Kota Tangerang, RSUD Koja Jakarta Utara, RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan dan RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya,” tuturnya.

Sedangkan limbah medis yang ditemukan di Gebang itu sudah dibawa ke Polsek Gebang untuk diselidiki. “Kami juga akan melaporkannya ke Polresta Cirebon untuk meminta bantuan, karena di Polsek belum ada ahli di bidang tersebut,” kata Kapolsek Gebang AKP Awan Suryawan.

Sementara petugas kebersihan DLH Kabupaten Cirebon Kholid menuturkan, setelah mendapatkan laporan tentang temuan limbah B3 tersebut pihaknya langsung melakukan penyisiran sampah di titik-titik TPS liar yang berada jalur utama.

Baca Juga:  Kapolres Cirebon Kota AKP H Imron Ermawan: "Saya Jadi Polisi Karena Dorongan Gus Dur"

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.