Cirebon, lintas10.com – Mancing sebagai salah satu hobi, tampaknya sudah tumbuh menjadi jenis usaha baru di Kota dan Kabupaten Cirebon. Seiring dengan semakin banyaknya jumlah pemancing, makin banyak pula bermunculan tempat-tempat pemancingan dan toko-toko yang menjual alat pancing.
Angler atau pemancing itu ternyata memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. Ada yang cukup puas dengan memancing di balong pemancingan, ada pula yang fanatik harus mancing di laut. Targetnya juga beragam. Ada yang mancing asal dapat ikan, dan ada pula yang cuma mengincar kakap atau baramundi.
Untuk para pemburu kakap itu tentu harus memcari spot di lokasi pantai atau sungai-sungai besar yang airnya payau. Dan berbeda dengan mancing di balong yang menggunakan umpan pelet, untuk target ikan baramundi umumnya memakai umpan udang hidup.
Semua kebutuhan pemancing itu sekarang banyak tersedia di Kota dan Kabupaten Cirebon. Bukan cuma umpan dan peralatan pancing, tapi spot mancing yang berupa balong dan bahkan ranggon di tengah laut pun sudah banyak bermunculan, lengkap dengan layanan perahu antat-jemput.
Uniknya, dimasa pandemi Covid-19 sekarang ini, bisnis pemancingan seolah sama sekali tidak terpengaruh. Setiap hari, terlebih di hari libur, balong pemancingan dan ranggon-ranggon di laut tidak pernah absen dari pemancing.
Sebagaimana lazimnya dalam bisnis, para pemilik balong dan ranggon pun bersaing dalam menarik minat pemancing. Kartam, pemilik ranggon di Pesisir Kota Cirebon misalnya, akan memberikan hadiah berupa uang Rp. 100 ribu, bagi pemancing yang mendapatkan baramundi seberat 5 kg ke atas. Sementara Tamrin, pemilik ranggon di Sigempol akan memberikan layanan perahu secara cuma-cuma, bagi pemancing yang mendapatkan baramundi minimal 1 kg.