Kuningan, lintas10.com – Jembatan yang menjadi akses penghubung Desa Ciherang dengan Desa Jambar di Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Minggu dini hari (8/11) amblas akibat penyangganya tergerus air dari saluran irigasi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tetapi jembatan dengan ukuran panjang 20 meter, tinggi 8 meter dan lebar 6 meter itu tidak bisa lagi dilewati kendaraan roda empat maupun roda dua.
Santo, warga Desa Ciherang, menuturkan, amblasnya jembatan tersebut terjadi dini hari ketika jalan masih sepi dari aktivitas warga. Sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau pun luka.
Kendati demikian, menurutnya,
amblasnya jembatan tersebut sangat merepotkan bagi masyarakat setempat. Dari Desa Ciherang ke Desa Jambar atau sebaliknya harus mengambil jalan memutar. “Apalagi kalau mau ke pasar kecamatan itu jaraknya bisa 7 kilometeran,” kata Santo.
Ia berharap, agar pemerintah daerah dapat segera mengupayakan solusi secepatnya, sehingga lalu lintas antar desa yang biasa melalui jembatan itu bisa kembali normal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, amblasnya jembatan penghubung itu diakibatkan hujan lebat yang turun sejak sehari sebelumnya.
“Akibatnya air saluran irigasi mengalir deras mengikis penyanggah jembatan, dan menyebabkan amblasnya jembatan ,” katanya.
Untuk itu pihaknya telah melakukan penanganan darurat sementara, dengan pemasangan rambu-rambu untuk mengamankan di sekitar amblasnya jembatan. Kecuali itu, masih kata Indra Bayu, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan pihak kecamatan, serta TNI/Polri terkait pembuatan jembatan darurat. ***