Kuningan, lintas.10.com- 42 desa dari 21 kecamatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dinyatakan rawan longsor. Sedangkan 14 desa dari 5 kecamatan rawan banjir, dan 5 desa dari 5 kecamatan rawan terjadinya pergerakan tanah.
Demikian dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, saat dihubungi lintas10.com lewat ponselnya, Senin (2/11).
Dijelaskan, pemetaan bencana itu dibuat BPBD terkait dengan datangnya musim penghujan dan fenomena La Nina yang sedang terjadi sekarang ini. Untuk itu pun BPBD Kuningan gencar sosialiasi keselamatan bencana alam.
Indra Bayu menghimbau agar warga Kabupaten Kuningan mewaspadai dampak dari fenomena La Nina yang mengakibatkan terjadinya curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir. ” Karena curah hujan tinggi akibat dampak La Nina itu berpotensi menimbulkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” ujarnya.
Kabupaten Kuningan memang termasuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, mengingat wilayahnya berada di kaki Gunung Ciremai yang terdapat banyak perbukitan. Sekitar dua tahun lalu, pergerakan tanah bahkan telah menyebabkan terbelahnya badan di dekat Waduk Darma. Jalan tersebut merupakan jalan raya yang menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Majalengka, dan merupakan jalan utama untuk menuju Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya. ***