Indramayu, lintas10.com – Warga Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kembali digegerkan oleh munculnya semburan lumpur bercampur gas. Kali ini semburan lumpur itu keluar dari sumur tua di Blok Cilumbu, Desa Sukaperna.
Sebelumnya, pada tahun 2017, peristiwa serupa terjadi di Kecamatan yang sama, tepatnya
di Blok Pagedangan Baru, Desa Pagedangan. Dan pada tahun 2015, semburan lumpur bercampur gas juga terjadi di desa yang sama, dan lokasinya tidak jauh dari Blok Pagedangan.
Sejak beberapa tahun belakangan, semburan lumpur bercampur gas memang kerap terjadi di Kabupaten Indramayu. Setidaknya peristiwa yang sama sudah terjadi sejak tahun 2008 silam di Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Karangampel. Tapi yang paling parah di Desa Sukaperna dan Deda Pagedangan, karena sudah tercatat sebanyak 195 titik semburan gas.
Kepala Desa Sukaperna Hasanudin menuturkan, semburan gas yang terjadi tiga tahun lalu awalnya hanya di 50 titik. Seiring berjalannya waktu, semburan gas semakin meluas hingga 195 titik, teemasuk semburan di rumah warga yang kemudian terpaksa diungsikan.
Semburan gas yang meresahkan masyarakat itu pada Deaember 2017 akhirnya berhenti dengan sendirinya, tak lama setelah pihak Pertamina mengmbil sampel lumpur untuk uji laboratorium. Sebagaimana dilansir radarcirebon.com, pada waktu itu Formalities Staff PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field, Renita Yulia K mengatakan, semburan lumpur itu berada sekitar 50 meter dari sumur milik Pertamina. Renita menjelaskan, sejak muncul semburan lumpur hingga saat ini, kondisi sumur Pertamina dalam kondisi normal. Kebocoran pipa pun tidak ditemukan.
Namun sejak Selasa (27/10) semburan lumpur bercampur gas itu terjadi lagi di Desa Sukaperna. Layaknya air mendidih, lumpur yang muncul dari sebuah lubang itu berwarna hitam dan baunya mirip minyak.