JAKARTA, lintas10.com- Kondisi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19 membutuhkan peran pemerintah untuk bertahan hidup. Untuk selamat dari pandemi, UMKM dalam negeri dituntut cepat beradaptasi agar usaha terus berjalan.
Staff Khusus Kementerian Koperasi dan UMKM Riza Damanik menjelaskan ada 3 cara UMKM yang paling optimal dalam beradaptasi dalam situasi pandemi.
Pertama, mengurangi jam kerja, kedua mengurangi jam produksinya dan ketiga melakukan digitalisasi marketing. Disamping itu kata Riza yang dibutuhkan lebih dari 90% UMKM saat ini adalah solusi pembiayaan untuk bisa bertahan atau bangkit.
“Dari survey cepat ADB diketahui bahwa 91,8% persen UMKM mengharapkan pinjaman tanpa bunga dan/atau tanpa agunan . Selain itu, 89,5% persen UMKM juga membutuhkan hibah dari pemerintah. Kami dari Kementerian Koperasi dan UMKM ingin membekali UMKM untuk bisa bertahan dan bisa meningkatkan perekonomian,” jelasnya sebagai narasumber dalam talkshow bertajuk “Mendorong Usaha Mikro Bertahan di Masa Pandemi”, Selasa (22/9/2020) yang disiarkan Channel FMB9.
Pihaknya kata Riza telah menyiapkan dua skema yang juga sejalan dengan program Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN). Pertama ialah memperkuat UMKM yang sudah bankable atau terintegrasi dalam sistem perbankan, skemanya seperti restrukturisasi pinjaman, insentif pajak, mempermudah akses pembiayaan dan modal kerja baru, termasuk pembiayaan koperasi.
Skema kedua ialah UMKM yang unbakable atau belum terintegrasi dalam sistem perbankan yang disokong melalui bansos dan banpres. “Satu sisi bisa membuat UMKM bertahan, di saat yang sama bisa menjadi bekal bagi usaha mikro untuk bisa bertransformasi nantinya bisa masuk ke skema yang bankable sehingga bisa lebih kokoh nantinya,” Riza memperjelas.