Padanglawas, lintas10.com-Seluas 1.182,17 hektar kebun sawit rakyat di kabupaten Padanglawas mendapat bantuan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari pemerintah pusat.
Demikian Kepala dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, Thamrin Harahap, SP didampingi Kabid perkebunan, Insan Maladi Harahap, SP kepada wartawan, Kamis (27/8).
Dikatakan, Dinas Pertanian, tanaman pangan dan hortikultura kabupaten Padanglawas targetkan 1.000 hektare (Ha) peremajaan tanaman kelapa sawit milik rakyat tahun 2020.
Dan Dinas pertanian Padanglawas juga akan berupaya menihgkatkan realisasi pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat di kabupaten Padanglawas.
Dimana sampai akhir bulan Agustus tahun 2020 ini, sudah 191 Kepala Keluarga (KK) petani yang tergabung dalam lima lembaga, telah memasukkan berkas permohonan dengan total luas 473, 3 Ha, sedang target tahun ini mencapai 1.000 Ha.
Memang untuk tahun 2019, yang ditargetkan seluas 2.102 Ha, tetapi yang terealisasi hanya 206 Ha. Begitu juga tahun 2018, saat itu ditargetkan 1.500 Ha, yang realisasi hanya 502 Ha.
Bagaimanapun, sampai saat ini sudah mencapai 409 KK petani yang telah mengikuti program nasional peremajaan sawit di Padanglawas, dengan total luasan 1.182,1798 Ha.
Selanjutnya Kadis menjelaskan bahwa program nasional peremajaan tanaman kelapa sawit rakyat ini bersumber dari pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
Hal itu sesuai Peraturan direktur utama BPDP-KS nomor : KEP-167/DPKS/2020, tanggal 28 Mei tahun 2020, bahwa biaya peremajaan sawit rakyat mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Sebelumnya pemerintah pusat melalui BPDP-KS menganggarkan biaya peremajaan sawit rakyat itu sebesar Rp.25 juta per hektare dan sekarang naik menjadi Rp.30 juta per hektar.
