lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – Para pelaku usaha pada kayu olahan kususnya yang berada di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, menilai pada di tahun 2020 ini, untuk volume produksi kayu olahan dimana akan semakin bertambah ramai.
Salah seorang warga seruyan yang bekerja dibidang Kayu Gergajian dan Kayu Pertukangan, yang namanya minta tidak disebutkan, menjelaskan dimana secara proporsionalnya untuk produksi kayu olahan nilai volumenya pada akan naik di tahun ini, ujarnya kepada lintas10.com, jumat (17/7/2020) di kuala pembuang.
Dia juga menyampaikan stagnannya nilai perekonomian dipengaruhi oleh kendala harga yang rendah, dimana menilai total pada anggaran dari apbd dan apbn milik pemerintah daerah kabupaten seruyan.
“Jadi, sebetulnya stagnan terhadap pemasukan tapi kalau untuk volume tersebut pada naik dimana karena harga [bahan baku] yang turun,” Ujarnya.
Dia juga pada menjelaskan turunnya harga kayu olahan terjadi pada volume kayu Hutan Tanaman Industri (man-made forest) atau kayu yang berasal dari hutan rakyat. Contoh kayu sengon, saat Program Sengonisasi kan banyak rakyat yang menanam [kayu] sengon, sedangkan untuk sekarang produk kayu tersebut berkurang bahkan bisa dikatakan sudah tidak ada lagi, dimana disebabkan lebih baik dan banyak para pengusaha kayu olahan yang bekerja secara ilegal dimana selain dari jenis kayu yang bermacan macam sesuai permintaan konsumen dan pasar, juga mudah memperolehnya, yabg penting asal “tau sama tau”. (M.Fathul Ridhoni)