Kapuspen TNI: Tidak Ada Keterlibatan Anggota TNI Menyelundupkan Senjata di Bandara Sudan

Uncategorized288 kali dibaca

JAKARTA,LINTAS10.COM- Tidak ada keterlibatan anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) sebagai petugas perdamaian ditahan di Bandara Al Fashir, Darfur Sudan, karena terlibat mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi pada saat kembali ke Indonesia.

Demikian ditegaskan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.IP saat konferensi pers dengan media massa di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/1/17).

“Di Sudan ada dua penugasan misi perdamaian dibawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pertama dari TNI yaitu Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid dan kedua dari Kepolisian RI yaitu Satgas FPU (Formed Police Unit),” jelas Kapuspen TNI.

Kapuspen TNI menyampaikan, bahwa telah melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP TNI, Brigjen TNI Marzuki yang saat ini berada di New York, Komandan Sektor Unamid, Brigjen TNI Nur Alamsyah yang berada di Sudan, dan Komandan Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid di Darfur, Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto.

“Mereka mengatakan, bahwa kejadian tersebut memang ada, tetapi tidak melibatkan satupun personel Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid. Sampai saat ini masih melaksanakan tugas di Sudan sampai bulan Maret 2017 yang akan datang,” kata Mayjen TNI Wuryanto.

Terkait beredarnya pemberitaan di media sosial tentang adanya anggota pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang ditangkap di Bandara Al Fashir, Jumat (20/1/2017) di Sudan, yang diduga mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi pada saat akan kembali ke Indonesia setelah selesai melaksanakan penugasan, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menegaskan bahwasanya berita tersebut tidak benar.

“Supaya seluruh masyarakat mengetahui bahwa tidak ada keterlibatan anggota TNI, dalam hal ini anggota Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid yang ditahan karena terlibat dalam upaya penyelundupan senjata dan amunisi ke Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga:  Dandim 0505/JT serahkan Kurban 2 Sapi dan 15 Kambing kepada warga sebagai bentuk ucapaan syukur

Lebih lanjut Mayjen TNI Wuryanto menyatakan, bahwa kejadian di Bandara Al Fashir saat pemeriksaan X-Ray diketahui ada benda-benda yang mencurigakan, setelah dibuka memang ada senjata berikut amunisi dan masih dalam penyelidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.