Oleh: Maman Wiharja (Wartawan Senior di Kalimantan Tengah)
MELIHAT perkembangan virus corona alias covid 19, yang inkubasinya di dunia apalagi di Indonesia, jumlah manusia yang positif bukannya tambah menurun tapi malah tambah meningkat dengan pesat,bisa jadi Tahun 2022 pake baju astronot.
Pandemi…pandemi…itulah kalimat diberbagai media yang sering muncul ditulis dan dibicarakan,melalui diskusi secara terbuka atau tertutup, serta diulas diberbagai pertemuan,rapat,bahkan hampir tiap hari Presiden menggelar rapat melalui video conference dengan para Menterinya.
Kemudian Menteri juga sama menggelar video converence bersama para Gubernur, dan Gubernu juga sama menggelar yang sama dengan para Bupati, Walikota, dan sama pula Bupati,Walikota juga menggelar video conference dengan para staf,terutama dengan para Tim Medis yang berada di Gugus Tugas masing-masing.
Hasilnya ..?? tetap saja,malah virus corono inkubasinya semakin gawat sudah menjalar keberbagai pelosok desa di Indonesia. Bahkan perekonomian mendadak jadi berantakan. Dan konon katanya dikabarkan alat deteksi dari luar negri (Swiss) bernama mesin Polymarase Chain Reaction (PCR) sudah datang ke Indonesia.
Melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , alat tes swab PCR tersebut dalam sehari mampu melakukan kepada 10.000 manuskia untuk dites swab Covid 19. Tapi sampai sekarang,dengan datangnya alat PCR belum ada khabar yang menggembirakan.
Buktinya menurut laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19,Republik Indonesia, 3 hari berturut-turut jumlah terpapar Covid 19 khusus warga yang positif dari seluruh Indonesia update, Jumat,29 Mei 2020 jumlah yang Positif 25.216 orang. Sabtu,30 Mei 2020. Positif 25.773 dan Minggu 31 Mei 2020, jumlah Postif 26.473 orang.