Panglima TNI: Kekuatan TNI Seharusnya Essential Force

Lintas Jabodetabek354 kali dibaca

JAKARTA, LINTAS10.COM- Mari kita bersama-sama membangun kekuatan TNI dan jangan berpikir sederhana untuk membangun percepatan pembangunan TNI, kekuatan TNI seharusnya Essential Force bukan Minimum Essential Force.

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 114 peserta Rapat Pimpinan Kemhan dan TNI tahun 2017 yang dibuka secara resmi oleh Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu di Aula Bhinneka Tunggal Ika Gedung Sudirman Kemhan, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (12/1/17).

Panglima TNI menyampaikan, bahwa Presiden RI Ir. Joko Widodo telah beberapa kali menyampaikan, baik di forum internasional maupun forum nasional bahwa sekarang ini bangsa Indonesia sedang menghadapi kompetisi global, diantaranya pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat dan ketersediaan pangan yang sangat terbatas.

“Hal ini merupakan ancaman nyata bagi bangsa Indonesia,” tegasnya.

Panglima TNI mengatakan, apabila ditinjau dari letak geografis Indonesia dan pulau-pulau terluar serta hakekat ancaman baik dari aspek darat, laut, maupun udara, perlu adanya perubahan kebijakan pembangunan kekuatan TNI untuk menyusun pembangunan kekuatan TNI yang seutuhnya.

“Untuk menyusun pembangunan kekuatan TNI yang seutuhnya, kita harus melihat letak pulau-pulau terluar Indonesia karena letak geografis menjadi keunggulan utama,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengatakan, bahwa sebagai salah satu negara ekuator dunia dan terbesar di Asean, Indonesia mempunyai lautan yang paling luas dan daratan yang paling besar serta memiliki sumber energi hayati sepanjang tahun.

“Inilah yang menyebabkan negara-negara lain ingin merebut kekayaan alam Indonesia, karena energi fosil yang sudah makin menipis dan kompetisi global yang luar biasa saat ini,” lanjutnya.

Menyikapi perkembangan terorisme di Indonesia, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kembali menyatakan, bahwa berbagai bentuk aksi terorisme juga berpotensi tumbuh subur di Indonesia. “Landasan hukum yang menjerat teroris masih berbentuk pidana, dan penindakan, baru dapat dilakukan setelah aksi terorisme terjadi,” katanya.

Baca Juga:  Kapendam I/BB : Penangkapan Dua Oknum TNI , Wujud Keseriusan TNI AD Tangani Masalah Narkoba

Sementara itu, terkait masalah Narkoba, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, bahwa Narkoba sudah menjadi ancaman baru bagi kelangsungan suatu bangsa di seluruh dunia, karena bisa menyebabkan lost generation, tidak terkecuali Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.