Sepi Pembeli Salah Satunya Dampak Virus Corona, Pengusaha Industri Kayu Olahan Pada Pangkalan Juga Mengeluhkan

Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – Dampak Merebaknya virus corona (Covid-19) salah satunya membuat sejumlah pengusaha industri kayu olahan pada pangkalan mengeluhkan dagangannya menjadi sepi. Omzet dagangan pada di pangkalan miliknya yang terus menurun diduga dampak sejak muncul di indonesia. 

Salah satunya, Supri Pengusaha kayu pada pangkalan di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Dimana Dia mengaku dagangannya sepi sejak corona menyerang Indonesia.

“Biasanya penjualan kayu saya cukup pada lumayan pembeli, tapi mulai adanya virus corona yang masuk ke indonesia dimana mulai penjualan menjadi sepi pada seperti biasanya,” tuturnya saat ditemui Lintas10.com, belum lama ini, pada pangkalannya di Kuala Pembuang.

Dia mengaku sudah lama berjualan kayu industri olahan di kawasan ibu kota kuala pembuang, Kabupaten Seruyan. Ia juga sudah pernah memasukkan dagangannya di salah satu media sosial.

Dalam sehari biasanya dia mendapat lumayan, baik yang datang langsung maupun dengan pemesanan. Namun entah pada sekarang ini hanya beberapa saja.

“Biasanya lumayan pembeli, ini jadi sepi,” tuturnya. 

Virus corona sangat memengaruhi penjualan pedagang. Tak jarang banyak pedagang menjerit karena minim pembeli.

Anto, pedagang kayu juga merasakan hal yang sama dengan supri, Ia juga berlokasi berjualan pada pangkalan di wilayah kuala pembuang.

Namun kali ini juga mengakibatkan dagangannya sepi pembeli.

Hal senada juga sama dengan pengusaha kayu pangkalan di kuala pembuang lainnya.

“Kita juga bingung, tapi mau kata apalagi,” keluhnya.

Supri juga berharap virus corona segera berlalu. Terlebih, sebentar lagi akan menghadapi bulan suci Ramadan. 

“Semoga saja ini cepat normal lagi, kan kita juga udah mau puasa mau lebaran butuh biaya,” harapnya. (Fathul Ridhoni)

Baca Juga:  Forum Komunikasi Kerukunan Pemuda (FKKP) Kotawaringin Barat Dideklarasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.