Manokwari, LINTAS10.COM – Sesuai tugas pokok yang diemban, maka Kodam XVIII/Kasuari diharuskan mampu menyelenggarakan Pembinaan Kemampuan (Binpuan), Pembinaan Kekuatan (Binkuat), dan gelar kekuatan, serta Pembinaan Teritorial (Binter), sekaligus menyelenggarakan Operasi Pertahanan Matra Darat di wilayah Provinsi Papua Barat. Oleh karena itu, Kodam XVIII/Kasuari perlu mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
Demikian diungkapkan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, dalam amanatnya pada Upacara Hari Infanteri Ke-71, sekaligus digabung dengan peringatan HUT ke-3 Kodam XVIII/Kasuari tahun 2019, Kamis (19/12/2019) pagi di Lapangan Upacara Makodam XVIII/Kasuari, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat.
Infanteri sebagai korps terbesar di TNI Angkatan Darat, lanjut Pangdam Kasuari, tidak pernah terlepas dari sejarah perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 merupakan tonggak sejarah Infanteri, dimana kita mendapatkan nilai patriotisme dan kepemimpinan seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman, profesionalisme Prajurit dan Kemanunggalan TNI-Rakyat,” katanya.
“Sedangkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-3 Kodam XVIII/Kasuari Tahun 2019, merupakan bagian dari pembinaan tradisi korps untuk memelihara dan meningkatkan semangat kejuangan, kebanggaan, dan kecintaan terhadap Kodam XVIII/Ksr,” sambungnya.
Lebih lanjut diungkapkan Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Kodam XVIII/Kasuari adalah salah satu Kotama di jajaran TNI, khususnya TNI AD, yang merupakan alat negara bidang pertahanan, yang dituntut untuk selalu siap siaga menghadapi berbagai ancaman, baik ancaman Militer maupun Non Militer yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap Bangsa Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat.