Gubernur H. Sugianto Sabran Buka Rakor Kewaspadaan Dini Masyarakat Tingkat Kalimantan Tengah Tahun 2019

Palangka Raya, lintas10.com-Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kalimantan Tengah AGUS PRAMONO.S.Sos. mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah terhadap beberapa kerawanan yang harus menjadi kewaspadaan yang menjadi perhatian semua fihak, bukan saja ditujukan untuk aparat penegak hukum, akan tetapi seluruh elemen masyarakat, hal yang menjadi perhatian serius tersebut adalah ;
1. BIDANG IDIOLOGI, kita terus memperkuat dan menanamkan empat Konsensus Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, sebagai dasar kebangsaan di kalangan masyarakat. Kewaspadaan terhadap idiologi lain maupun radikalisme sudah harus kita cermati contohnya gerakan fajar Nusantara tahun 2015 dan tertangkapnya sebanyak 33 orang teroris kelompok JAD di Wilayah Kota Palangka Raya dan Kabupaten Gunung Mas pada tanggal 10 Juni 2019, ini mengindikasikan bahwa Kalimantan Tengah yang terlihat aman akan tetapi menjadi tujuan teroris untuk tingga, bahkan tidak menutup mata bahwa hal itu dapat berkembang di wilayah kita.

2. BIDANG POLITIK, Tahun depan negara kita mengadakan Pemilu serentak di 9 (sembilan) Propinsi dan 195 Kabupaten/Kota, sedangkan di Kalimantan Tengah akan melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

3. BIDANG EKONOMI, seluruh elemen perlu mempersiapkan diri dan meningkatkan kompetensi yang kita miliki termasuk didalamnya masuknya tenaga kerja asing serta produk-produk asing yang ilegal.

4. BIDANG SOSIAL BUDAYA, meskipun kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah yang majemuk sudah memiliki pondasi budaya yang kuat dengan filosofi “HUMA BETANG” namun kita harus mewaspadai aksi terorisme yang disebabkan oleh beberapa faktor permasalahan, yaitu ;
1. Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada aparat penegak hukum.
2. Rendahnya kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
3. Terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat dengan tingginya angka kemiskinan.
4. Lemahnya pemahaman keagamaan dan menurunnya wawasan kebangsaan.
5. Istabilitas politik dan keamanan dipicu masalah demokrasi karena kita masih belajar dan mencari pola sendiri.

Baca Juga:  Maraknya Penggelapan CPO Pengusaha Transportir Kecolongan: Kemana larinya ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.