DPW Hipakad Sumut Minta Maaf dan Segera Tarik Seragam Loreng Kopassus

Lintas Jabodetabek280 kali dibaca

Medan, LINTAS10.COM – DPW Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) Sumatera Utara secara resmi menyampaikan permohonan maaf kepada institusi TNI AD, Kopassus, dan Kodam I/Bukit Barisan.

Permohonan maaf ini terkait penggunaan seragam loreng Kopassus oleh pengurus DPC Hipakad Deliserdang dalam sebuah acara beberapa waktu lalu di Kota Lubuk Pakam.

“Kami atas nama seluruh pengurus DPW Hipakad Sumut menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada institusi TNI AD, Kopassus dan Kodam I/Bukit Barisan. Kami sangat menyesal atas peristiwa yang terjadi dan telah menegur keras DPC Hipakad Deliserdang,” kata Ardjoni Munir, Ketua DPW Hipakad Sumut didampingi Sekretaris dan pengurus DPP Hipakad Pusat dalam press conference di Media Centre Makodam I/BB, Jalan Gatot Subroto Km 7,5, Medan, Sumut, Senin (25/11/2019).

Selain permintaan maaf secara kelembagaan, DPW Hipakad Sumut juga segera melakukan penarikan seluruh seragam loreng Kopassus di seluruh jajaran kepengurusan wilayah Sumatera Utara.

“Tadi kami telah dimediasi oleh Aster Kasdam I/BB, Danpomdam I/BB serta Wakapendam I/BB terkait masalah ini, dan kami diarahkan untuk melakukan penarikan seluruh seragam loreng Kopassus itu paling lambat Rabu, 27 November 2019 telah selesai untuk diserahkan ke Sterdam I/BB,” jelas Ardjoni Munir.

Di kesempatan itu, Ardjoni Munir kembali menegaskan pihaknya secara sadar mengakui kesalahan yang telah dibuat pengurus DPC Hipakad Deliserdang.

“Kami segera melakukan penertiban secara internal tentang penggunaan seragam organisasi yang berlaku adalah sesuai ketentuan Hipakad Pusat. Di luar dari itu, tidak dibenarkan. Semoga masalah ini menjadi pembelajaran bagi semua pengurus yang ada di Sumatera Utara,” pungkasnya.

Baca Juga:  Satgas MTF TNI XXVIII-K/UNIFIL Siap diberangkatkan Misi PBB di Lebanon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.