Bogor, LINTAS10.COM – Dalam periode lima tahun ke depan, sektor pendidikan dan kebudayaan, khususnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi fokus utama Pemerintah. Terkait dengan pembangunan SDM tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud) menyelenggarakan Seminar Nasional Hasil Penelitian Tahun 2019 dengan tema “Tantangan Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan dalam Era Disrupsi”.
Seminar ini berlangsung pada tanggal 18-20 November 2019, dihadiri oleh 39 orang penyaji dan 165 orang peserta yang terdiri dari unsur birokrat, akademisi, praktisi, dan pemerhati bidang pendidikan dan kebudayaan.
“Saya setuju dengan tema yang diusung, karena sekarang era digital, revolusi industri. Oleh karena itu, paradigma pendidikan juga akan berubah baik sistem penilaian, pembelajaran, kurikulum. Ini tentu akan mengalami perubahan sehingga di RPJMN disampaikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu terutama masalah peserta didik atau pembelajaran anak. Jadi kita harus memeriksa apakah yang diberikan oleh kementerian ini terserap oleh peserta didik dan tenaga kependidikan,” kata Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Yaya Jakaria saat membuka Seminar Nasional Hasil Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019 di Bogor, Jawa Barat, Senin (18/11/2019) malam.
Menurut Yaya, perhatian terhadap peserta didik dan tenaga kependidikan sangat besar, sehingga harus benar-benar dipantau dan dilihat hasilnya. Semua program harus benar-benar berpengaruh kepada peserta didik dalam hal ini lulusannya.
Yaya mengatakan, sektor pendidikan sudah menjadi kewenangan pemerintah daerah karena adanya otonomi sehingga harus ada sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Untuk itu, diharapkan Puslitjakdikbud dapat lebih memainkan peran dalam memberikan masukan kepada para pengambil kebijakan.