Kotawaringin Barat lintas10.com-Kebakaran hutan dan lahan selalu saja terjadi setiap tahunnya dengan skala yang tentu sangat besar.
Kerugian yang ditimbulkan sangat berefek domino, bukan saja untuk kesehatan masyarakat diwilayah terjadinya karhutla juga merambah jauh ke wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri.
Kerugian lain juga terjadi, baik untuk dunia penerbangan juga kegiatan ekonomi yang jumlahnya sangat besar.
Untuk itulah Bambang Purwanto, S. ST, MH, Politisi Partai Demokrat yang duduk menjadi Anggota DPRRI dari Komisi IV bersama rombongan dari Jakarta bersama 16 Anggota rombongan saat melakukan kunjungan kerja ke Propinsi Kalimantan Tengah, tanggal 8 sampai 10 November 2019.
Bambang Purwanto yang mantan Bupati Kotawaringin Barat, tentu memiliki pengalaman sangat mumpuni dalam mengelola pemerintahan dan telah berhadapan langsung dengan masyarakat.
Penanganan dalam mengatasi karhutla tentu sangat komplek, apalagi kalau sudah menyangkut budaya masyarakat yang sudah turun temurun dalam pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan masyarakat.
Sangat perlu diperhatikan, secara ilmiah, kondisi lahan yang berada di Kalimantan memiliki tingkat keasaman yang tinggi, sehingga dengan kearifan lokal yang sudah turun temurun tersebut, dengan cara membakar lahan, residu dari pembakaran lahan tersebut gunanya untuk mengurangi tingkat keasaman tanah dan lahan yang telah dibakar memiliki tambahan energi untuk keperluan pupuk alami yang diperlukan untuk pertanian dan perkebunan masyarakat.
Akan tetapi hal tersebut dilakukan hanya untuk jangka waktu yang sangat pendek dan setelah dilakukan penanaman, maka pupuk alami berupa residu pembaran akan habis hanya untuk sekali masa tanam, setelah itu harus berpindah tempat atau memperluas lahan dengan cara menebas dan menebang pohon yang berada diluar sekitar lahan yang sudah digarap.