Jakarta Pusat, LINTAS10.COM – Pertandingan Timnas Indonesia dan Malaysia berakhir dengan kekalahan dipihak Indonesia. Suporter yang kecewa tersebut melakukan tindakan anarkis dengan menyerang aparat keamanan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019) malam.
Kejadian bermula pada pukul 21.50 sesaat setelah pertandingan usai. Massa bertindak anarkis dengan melempari aparat dan suporter lawan menggunakan batu dan kayu didalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) yang kemudian oleh Pasukan Pengaman mendorong keluar massa supporter sampai ke Plaza Barat dengan polisi menembakkan gas air mata untuk mengurai massa.
Pukul 22.00 penanganan massa berganti digaris depan, Dandim 0501/ JP BS Letkol Inf Wahyu Yudhayana memimpin negosiasi bersama unsur PM dan pasukan BKO Kodam Jaya/ Jayakarta.
“Untuk menenangkan massa yang anarkis kami tidak serta merta menggunakan tindakan serupa, kami lakukan dialog dan himbauan yang persuasif untuk menenangkan massa yang kecewa,” jelas Dandim.
Massa yang kebanyakan masih anak ABG mempunyai potensi tinggi tersulut oleh provokasi rekan-rekan mereka untuk menyerang suporter lawan, untuk itu pasukan pengamanan bertindak dengan cepat agar tidak menimbulkan kerugian personel dari kedua belah pihak.
“Ini adalah pertandingan antar bangsa, tidak seharusnya diwarnai denan tindakan anarkis, sebab kehormatan negara menjadi taruhannya. Saya mengimbau suporter Indonesia untuk menahan diri dan mundur demi nama baik Timnas Indonesia dan bangsa Indonesia sebagai tuan rumah yang baik,” sambung Dandim.
40 menit negoisasi oleh Dandim, situasi berangsur terkendali dan massa mundur dan kembali kerumah masing – masing. Seluruh pasukan Anti Huru Hara Polri ditarik mundur dan pasukan BKO Kodam Jaya stand by di pagar Plaza SUGBK.