Kapolres Pidie AKBP M Ali Khadafi SIK kepada sejumlah wartawan, menyebutkan, berdasarkan identifikasi, bom rakitan tersebut merupakan sisa konflik Aceh masa lalu.
“Ledakan bom yang menewaskan siswa Kelas III SMP Blang Dalam Bandar Dua tersebut terjadi di dalam kandang sapi. Dan di samping korban ditemukan tang pemotong, kabel, dan pipa logam dan teko air,” ungkap Kapolres.
Sebelum terjadi ledakan, korban membersihkan kandang sapi. Kemudian terjadi ledakan sekitar pukul 09.00 WIB yang menyebabkan korban tewas seketika.
Ledakan sangat keras terdengar hingga radius 200 meter. Orang tua korban yang sedang memotong rumput di sekitar lokasi, langsung menuju kandang sapi tempat sumber ledakan terjadi. Orang tua korban menemukan korban sudah terkapar berlumuran darah dan sudah tidak bernyawa.
“Korban tewas akibat terkena serpihan bom. Diduga sebelum meledak, bom tersebut sempat diutak-atik korban. Sebab di dekat jasad korban, polisi menemukan tang pemotong, kabel dan teko air serta pipa logam,” katanya.
Lanjut Kapolres, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut pihak kepolisian mengamankan serpihan bom dan sejumlah alat bukti lainnya di lokasi, termasuk melakukan otopsi korban.
“Namun keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap korban, dengan alasan korban akan segera disemayamkan di rumah duka,” ungkap Kapolres Pidie.(lintasnasional.com)
Aplrneatpy this is what the esteemed Willis was talkin’ ‘bout.