Sejarah May Day Dari Musim Semi

Top Ten722 kali dibaca

Jakarta,lintas10.com-May Day yang jatuh setiap 1 Mei adalah hari libur kaum pagan kuno untuk menandai permulaan musim panas atau perayaan tahunan untuk menyambut datangnya musim semi di Mesir dan India kuno.

May Day juga dirayakan oleh bangsa Romawi dalam festival Floralia untuk menghormati Flora, dewi musim semi. Ketika bangsa Romawi memperluas kekuasaannya, tradisi ini menyebar ke banyak wilayah.

Ketika tradisi ini masuk ke negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika, May Day mengalami perubahan bentuk. Di Inggris abad pertengahan, selebrasi May Day menjadi acara tari-tarian mengelilingi tiang kayu yang dihiasi oleh bebungaan, atau yang dikenal dengan acara Maypole.

Namun, May Day mempunyai arti baru di abad ke-19, yakni peringatan Hari Buruh untuk memperjuangkan hak para pekerja di seluruh dunia.

Pada September 1882 di Amerika Serikat, sekitar 20 ribu orang menggelar parade sambil membawa spanduk bertuliskan ‘delapan jam kerja, delapan jam istirahat, dan delapan jam rekreasi’.

Di tahun-tahun berikutnya gagasan itu menyebar ke negara-negara bagian di AS, namun belum menjadi hari libur umum.

Pada 1 Mei 1886 terjadi demonstrasi buruh dalam skala yang lebih besar di Amerika Serikat yang dilakukan oleh sekitar 400 ribu orang buruh dengan masih mengusung tuntutan yang sama, yaitu pengurangan jam kerja menjadi delapan jam sehari.

“Demonstrasi saat itu berlangsung selama empat hari, sejak 1 Mei hingga 4 Mei 1886,” demikian rangkuman CNNIndonesia.com.

Di hari terakhir, buruh melakukan pawai secara besar-besaran. Aksi itu ternyata disambut polisi dengan melakukan penembakan secara membabi buta hingga menewaskan ratusan orang. Polisi juga menangkap sejumlah pemimpin aksi tersebut. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan sebutan Haymarket, ratusan buruh yang tewas pun disebut sebagai martir.

Baca Juga:  Sekda Kampar Ingatkan Usulan Musrenbang Harus Berkualitas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.