Maluku, LINTAS10.COM – Dalam rangka mewujudkan rekonsiliasi pasca konflik antara warga negeri (desa) Hualoy dan Latu, Satgas Yonif 711/Rks menggelar kegiatan bakti sosial di kedua daerah tersebut berupa khitanan massal dan trauma healing.
Tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 711/Rks, Letkol Inf Fanny Pantouw, M.Tr.Han.,M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya di Maluku, Kamis (4/4/2019).
Diungkapkan Dansatgas, pasca konflik, Satgas Yonif 711/Rks telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka rekonsiliasi damai seperti pengobatan gratis, trauma healing (pemulihan trauma) kepada anak-anak serta memberikan hal-hal positif seperti pelatihan kesenian Marawis kepada para pemuda kedua negeri.
“Ini merupakan bagian dari rekonsiliasi damai Latu-Hualoy, yang sebelumnya telah dilakukan pengobatan keliling gratis, trauma healing, pelatihan Marawis bersama pemuda dan penyuluhan Kamtibmas,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pada Rabu (3/4/2019) yang bertepatan dengan Isra Mi’rad, Satgas melakukan kegiatan Baksos dengan cara agak berbeda yaitu dengan mengedepankan kearfian lokal berupa khitanan gratis diawali dengan Tahlilan dan kirab Hadrah tabunan rebana dan alunan shalawat.
“Kirab ini juga didampingi oleh kakak angkat dari anggota Satgas Yonif 711/Rks, dan berharap dapat membantu kesulitan masyarakat dan mengembalikan moril warga akibat konflik di kedua negeri ini,” ucapnya.
Pada kesempatan ini Fanny Pantouw menjelaskan, bahwa semua agama mengajarkan anti kekerasan dan cinta damai.
“Hidup rukun damai, saling berdampingan dan tolong-menolong merupakan budaya bangsa Indonesia yang harus selalu kita lestarikan, jauhkan diri dari permusuhan dan iri dengki, karena itu akan merugikan kita semua,” tegasnya.