Lintas10.com, SIAK- Pasca diresmikannya terminal dan pelabuhan di Kabupaten Siak oleh Bupati beberapa waktu lalu, tidak didukung dengan pemanfaatan nya, hal itu terlihat pelabuhan yang direncanakan sebagai pelabuhan internasional yang berada di kota Siak atau lebih dikenal dengan sebutan lasdap pembangunan sarana dan prasarana yang menelan anggaran miliaran itu tidak ada aktivitas lain sebagai mana peruntukannya, hanya digunakan untuk terminal 4 unit bus Damri dari kementerian perhubungan yang beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Siak Kaharudin ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa memang pembangunan gedung dan sarana prasarana pelabuhan itu sebelumnya direncanakan sebagai salah satu transit pelabuhan internasional, namun untuk pengoperasian nya saat ini belum bisa di lakukan karena terganjal pada belum adanya mitra Pemerintah dalam hal untuk angkutan lautnya.
“Memang direncanakan pelabuhan itu untuk pelabuhan internasional, namun terkendala masih belum adanya insvestor untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah,” ujar Mantan camat Mempura itu kepada lintas10.com jumat (17/6/2016).
Lanjutnya untuk sementara pelabuhan itu digunakan terminal bus Damri.
“Kita masih mencari bagaimana sarana yang sudah ada itu bisa bermanfaat dan tidak mubajir,” katanya.
Ditambahkan Kadis itu tentunya sambil berjalan nantinya pelabuhan tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
“Waktu pembangunannya kan bukan zaman saya, meskipun begitu perlahan akan kita benahi,” pungkas Kaharudin.
Sementara itu sebelumnya beberapa tahun silam telah digaungkan pemerintah daerah Siak bahwa pelabuhan yang dibangun tersebut akan mampu menyaingi pelabuhan lain yang ada di provinsi Riau, untuk antar negara yakni muar malaysia-siak yang nantinya bagi masyarakat yang hendak kenegeri jiran itu tidak lagi harus melalui pelabuhan lain, acara seremonial besar-besaran dilakukan orang nomor satu di Pemda Siak dan didampingi Ketua DPRD waktu itu melepas tali kapal yang hendak berlayar perdana ke Malaysia mengangkut penumpang, namun tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, informasi yang dirangkum biaya operasional kapal dengan tarif ongkos yang dibebankan ke penumpang tidak sesuai, biaya penumpang untuk sekali jalan saja tidak bisa memenuhi minyak kapal tersebut. (Sht)