Kotawaringin Barat, Lintas10.com-Berbagai upaya sebagian untuk menarik simpati akan tetapi masyarakat bisa menjadi teradu domba hanya karena operasi sesaat.
Ada masyarakat boleh berterima kasih atas upaya yang dilakukan oleh PT Sawit Mandiri Lestari (PT. SML) dengan cara bagi-bagi beras kepada yang hanya cukup dimakan satu atau dua Minggu selebihnya akan menjadi derita berkepanjangan karena Ompi en Manu (Tempat Ayam Bertelur dan Beranak), Sarang Lauk (tempat hidup berbagai jenis hewan, baik Didarat maupun diair) Menjadi rusak total karena dirusak dan digantikan dengan pohon sawit yang tentu bukan menjadi tempat hunian binatang hutan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Demang Linus dan Effendi Buhing dalam menanggapi operasi dadakan yang dilakukan oleh PT SML terhadap sebagian kecil masyarakat Kinipan, apalagi kemunculan operasi ini dilakukan saat masyarakat Kinipan masih belum menemukan titik temu Terhadap permasalahan hutan adat antara masyarakat adat Desa Kinipan den pihak PT SML.
“Masyarakat jangan sampai terpecah dengan operasi dadakan ini dan berusaha untuk mengalihkan perhatiannya untuk berpaling kepada perusahaan yang kedatangan dan kegiatannya dengan membuka hutan adat desa Kinipan sepertinya tidak beradat dan menggunakan kekuasaan,” ujar Effendi Buhing jumat (20/12/2018).
Selama ini sebelum PT SML ada Masyarakat Kinipan bisa hidup baik dengan berinteraksi dengan alam dengan menggunakan kearifan lokal tanpa harus merusak hutan secara besar-besaran.
“Dan itu kami lakukan sudah menjadi turun temurun dan hewan hutangnya, baik yang hidup di air maupun Didarat selalu bisa kami dapatkan setiap saat,” katanya.
Saat ini, habitatnya sudah rusak secara permanen dengan telah dibukanya ribuan hektar hutan adat Desa Kinipan.