Sekelumit Kisah Dibalik Misi Evakuasi Jenazah Korban Penembakan Kelompok KKSB Purom Wenda

Lintas Jabodetabek737 kali dibaca

Tiom, Lintas10.com – Pagi 3 November 2018, sekitar pukul 4 subuh, cuaca dingin di kampung Popome distrik Makoni pagi itu terasa menusuk tulang. Biasanya saat itu masih waktu yang tepat bagi penduduk desa untuk terlelap dalam tidur dengan selimut hangat.

Namun tidak demikian pada hari itu, hampir semua penduduk tidak bisa tidur dengan lelap di bangunan gereja yang dijadikan tempat bermalam mereka.

Rasa tegang penuh ketakutan meneror mereka. Petang sebelumnya, Yanmar (31) seorang warga kampung yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek tewas ditembak dengan keji kelompok kriminal separatis yang dipimpin Purom Wenda. Yanmar ditembak hanya karena ia ingin menanyakan tentang HP saudaranya yang dirampas salah satu anggota kelompok brutal tersebut beberapa waktu sebelumnya.

Diungkapkan Kapendam XVII/Cend Kolonel Inf Muhammad Aidi, mayat Yanmar pun dibiarkan tergeletak di lokasi penembakan tanpa ada seorang warga pun yang berani mendekatinya.

“Aksi teror terakhir inilah yang membuat warga desa terpaksa memilih mengamankan diri di gereja karena ketakutan dipimpin Pendeta Eli Murib. Selanjutnya pendeta dan tokoh masyarakat berusaha menenangkan warga dan bernegosiasi dengan Purom untuk mengevakuasi jenazah korban,” ujar Kapendam.

Namun negosiasi berjalan buntu hingga malam itu, Purom melarang warga sipil mengevakuasi mayat korban, hanya pasukan TNI-Polri yang boleh mengambil. Terlihat jelas bahwa Purom ingin menjadikan jenazah Yanmar sebagai umpan untuk menjebak aparat keamanan.

Tidak jauh dari lokasi pengungsian, sejumlah personel yang tergabung dalam tim gabungan TNI – Polri, telah bersiap menyusun strategi. Tidak tampak ketegangan diwajah para prajurit TNI – Polri yang rata-rata berusia muda ini.

Baca Juga:  Prajurit TNI Bantu Warga Renovasi Rumah Tinggal di Kab. Donggala 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.