lintas10.com (SIAK)- Dalam meningkatakan Produksi Padi di kabupaten Siak petani Bungaraya Resah karena Padi Harus dijual ke Luar Daerah mengakibatkan harga jauh lebih rendah yang diharapkan.
Hal itu disampaikan Petani Padi Kampung Tuah Indrapura kecamatan Bungaraya Jamal kepada wartawan.
“ya petani padi di Bungaraya menjual hasil panen padinya keluar karena tidak ada tempat pemasaran produksi padi,” ungkapnya.
Dikatakannya, tidak hanya hasil panen padi sekam padi dijual seharga Rp 5000,- per karung, Dedak seharga Rp 3000,- per Karung dan gabah Padi di jual ke Pemborong berasal dari luar daerah Siak.
“Hasil panen padi yang kita jual ke agen yang menampung sampai sekarang belum juga dibayar. jadi, Kami meminta pemerintah mau memberi sarana tempat pemasaran produksi beras di kecamatan Bungaraya,” ungkapnya.
Lanjutnya, hasil panen padi yang dari kecamatan bungaraya merupakan Swasembada Lumbung Pangan sesuai dengan program pemerintah Kabupaten Siak.
“Setahu saya untuk stok beras dikabupaten Siak kebutuhannya saja masih kurang Jadi, kami mengharapkan agar pemerintah mau membantu petani membuat tempat pemasaran Produksi padi agar tidak dijual ke luar daerah lagi,”pintanya.
Ditempat terpisah kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Kecamatan Bungaraya Siswanto terkait permintaan petani ia menyarankan untuk langsung saja konfirmasi ke Disperindagkop.
“Kami hanya memproduksi saja Kalo menjual ke disperindagkop,” bebernya.
Dikatakannya hasil produksi padi tahun ini hanya meningkat tidak terlalu banyak hanya sekitar 3 persen.
“Itu sudah ada rekomendasi produksinya sudah standar kalaupun naiknya hanya 3 persen,” tutupnya. (Fai)