Nias, Lintas10.com – Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di antara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah.
Demikian dikatakan Babinsa Koramil 09/Sirombu, Kodim 0213/Nias, Serda JK. Daili saat melakukan pendampingan upsus penyiangan gulma di sawah milik Poktan Cenderawasih Desa Iraonogaila, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Selasa (30/10/2018).
Menurut Serda JK Daili yang didampingi Serda Niaston Simatupang, bahwa pendampingan upsus penyiangan gulma berada di sawah dengan luas lahan 0.6 ha dari 10 ha yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Cendrawasih.
“Tanaman Gulma merupakan tanaman yang tidak disukai petani, karena mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga dapat menurunkan hasil produksi,” kata Babinsa.
Oleh karena itu, kata Babinsa,
perlu dilakukan penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan harga, mengurangi hambatan produksi dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari.
“Tanaman yang ditumbuhkan harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara optimal,” katanya.
Sementara itu. Danramil 09/Sirombu, Kapten Inf A. Simbolon mengatakan, penyiangan bisa dilakukan dengan cara manual yakni dengan tangan, dengan cara kimiawi, dan dengan herbisida.
Kalau secara mekanis dilaksanakan dengan mesin, tetapi petani di wilayah Desa Iraonogaila Kecamatan Lahomi masih dengan cara manual yakni dengan tangan mencabut rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman.
“Mencabut gulma dengan tangan cenderung pekerjaan yang melelahkan dan umumnya dikerjakan dengan tenaga kerja yang banyak.
Editor : Benz
