lintas10.com (SIAK)- Masyarakat Kecamatan Tualang sebagai pelanggan Perusahaan daerah air minum (PDAM) mengeluhkan pelayanan yang diberikan.selama berbulan-bulan warga harus merasakan air yang bercampur lumpur.
Anton salah satu warga kota Tualang kepada lintas10.com mengungkapkan bahwa kondisi air PDAM yang ia pergunakan untuk kebutuhan sehari-hari sudah jauh dari layak.
“Air yang kami pakai dari PDAM sudah jauh dari layak, karena kondisi air nya selain warnanya kuning juga berlumpur,” ujar Anton.
Lanjutnya terkait hal itu ia sudah pernah memgadukan ke kantor PDAM yang ada di kota Tualang namun tidak ada respon bahkan saat dikantor yang ada hanya pegawai staff yang tidak memiliki kewenangan.
“Kita pernah mengadukan ke kantor PDAM yang ada di kota Tualang namun tidak ada responnya itu terbukti hingga saat ini kondisi air tetap saja tidak layak,” kata Anton.
Dikatakan selain berlumpur juga saat di gunakan untuk mencuci tangan saja lengket.
“Untuk cuci tangan saja air itu lengket apalagi di pakai mencuci atau mandi, liat saja bak mandi yang ada dikamar mandi saya,” urai nya sembari memperlihatkan bukti dibak mandinya.
Padahal lanjutnya ia setiap bulan harus merogoh kocek sebesar Rp 200-300 ribu untuk membayar tagihan.
“Kita heran saja kotaTualang merupakan daerah yang terbaik pembayaran tagihan PDAM nya tapi mengapa pelayanannya sangat buruk,” katanya.
Ditambahkan warga yang juga bekerja sebagai pegawai negeri sipil ini jangan lah masyarakat yang taat serta patuh membayar tagihan menjadi korban.
“Pembayaran kita tidak pernah telat selalu taat pada aturan tetapi mengapa pelayanannya tidak ditingkatkan,” sebutnya.
Sementara itu informasi yang dirangkum buruknya kondisi air PDAM yang di distribusikan ke warga sebagai pelanggan diduga bak penampungan perusahaan milik badan usaha milik daerah itu tidak pernah di lakukan perawatan atau pembersihan sehingga air menjadi tidak bersih yang sampai ke masyarakat. (Sht)