Palu, Lintas 10.com – Kota Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah mulai bergeliat.
Mutiara khatulistiwa tersebut sempat mati, sunyi senyap usai luluh lantah diguncang gempa berkekuatan 7,4 SR disusul tsunami setinggi 5 meter.
Kini, lebih dari satu pekan dua bencana dahsyat melanda, Kota Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya mulai bangkit. Aktivitas jual beli berangsur normal.
Pasca gempa, warga sudah memulai beraktivitas seperti membuka kios, warung makan, menjual air kelapa, maupun penginapan yang dihuni para pelaku penanganan darurat. Selain itu, mini market Alfamidi, SPBU dan pasar juga sudah mulai beroperasi.
Meski masih dalam pengamanan ketat aparat, seperti yang dilakukan Satgas Yonif Raider 600/Mdg asal Kalimantan ini dengan setia dan sigap menjaga pengamanan obyek vital seperti mini market dan pasar, agar peristiwa penjarahan tak lagi terulang, Senin (8/10/2018).
“Mini market Kota Palu sudah mulai dibuka. Meski ada beberapa kerusakan namun Alfamidi sudah beroperasi untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi masyarakat. Demikian juga SPBU, Rumah Sakit dan pasar juga sudah berangsur normal beroperasi,” ujar Lettu Inf Arsad yang mendapat tugas pengamanan mini market.
Arsad mengatakan, Satgas Yonif Raider 600/Mdg yang melaksanakan tugas BKO Kogasgabpad di Palu dan Donggala menerjunkan 300 personelnya untuk pengamanan obyek vital dan bantuan kemanusiaan terus dilakukan dalam rangka mempercepat proses pemulihan roda pemerintahan dan perekonomian di wilayah Sulteng.
“Personel Satgas Yonif Raider 600/Mdg dibagi dalam beberapa titik pengamanan obyek vital agar peristiwa penjarahan tidak lagi terulang,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk pengamanan di SPBU di Jalan Dewi Sartika, 10 personel dipimpin Sertu Adrian, Mini Market Sevenmart yang juga di Jalan Dewi Sartika, 6 personel disiagakan. Sedangkan pengamanan di Alfamidi Basuki Rahmat, 10 personel dipimpin Lettu Inf Arsad menjadi sektor tanggungjawabnya.