MUI Dan KAHMI Siak Taja Diskusi Bahaya LGBT

lintas10.com (SIAK) – Untuk mengantisipasi semakin buruknya pengaruh budaya yang melanggar ajaran agama yang datang dari luar membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Siak bekerja sama dengan Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menggelar diskusi Ilmiah Bahaya penyakit sosial Lesbian, Gay, Biseksial dan Transgender (LGBT),  digelar di Aula Akbid Salma Kabupaten Siak Senin (7/3/2016).
Diskusi ilmiah ini dibuka secara resmi oleh Asiten Setdakab Siak III Jamaludin, tampak hadir Ketua MUI Siak, KH. Sofwan Saleh, Ketua Kahmi Siak Berlian Litaqwa, Kakan Kemenag Siak H. Muharom, Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan Akbid Salma Muhamad Satria. Sebagai peserta utusan BEM Akbid Salma dan STAI Siak, MUI kecamatan, KUA se-Kabupaten Siak, pelajar tingkat SMA dari kecamatan Siak dan Mempura.
Sebagai pembicara, panitia menghadirkan Gurubesar UIN SUSKA Riau Dr. H. Mawardi M. Saleh, MA dan Suci Rahmayuni utusan BP3AKB Siak yang juga alumni kader HMI.
Jamaludin dalam sambutannya mengapresiasi upaya MUI dan Kahmi dalam menanggapi isue LGBT, dengan digelarnya diskusi ilmiah ini diharapkan memberikan pemahaman baru kepada masyarakat, pelajar dan mahasiswa tentang bahaya penyakit sosial yang telah dilegalkan di belahan dunia bagian Barat itu.
“Tentunya ini langkah dan upaya yang sangat baik agar budaya pemyimpangan itu tidak terjadi di Kabupaten Siak, Kami bangga dengan MUI dan KAHMI yang telah menggelar diskusi ini, jadi wadah menambah ilmu, untuk mencegah keluarga dan lingkungan kita,” pungkas Alumni APDN.
Ketua MUI Siak KH. Sofwan Saleh mengatakan kegiatan ini digelar secara mendadak, menyikapi isue LGBT yang sedang mencuat di negri ini. Ia berharap melalui diskusi yang digelar bersama KAHMI ini bisa memberikan ilmu dan wawasan bagi peserta, sehingga bisa mencegah terjadinya LGBT di lingkugan sekitar.
Senada disampaikan oleh Berlian Litaqwa, ia menegaskan bahwa KAHMI mengecam keras kelompok LGBT, serta pihak yang melegalkan LGBT.
Diskusi ini mengupas LGBT dari perfektif hukum islam dan undang-undang yang berlaku di negri ini, serta bahaya LGBT terhadap generasi generasi penerus.
“Kita berharap ini dapat diantisipasi sejak dini jangan sampai menyebar ke lingkungan masyarakat serta para generasi muda,” tandas Berlian. (Sht)
Baca Juga:  Tingkatkan Kepedulian Terhadap Lingkungan Sekitar, Pabung Sukamara Mengikuti Kegiatan Tanam Pohon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.