Tradisi Ziarah Warga Seruyan di Idul Adha

Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – Ziarah kubur saat hari raya Idul Adha merupakan tradisi yang masih melekat hingga saat ini. Ziarah bertujuan untuk mendoakan kakek nenek, orangtua dan sanak saudara yang telah lebih dulu berpulang ke Rahmatullah.

Seperti halnya yang dilakukan oleh anak yang bernama Bunga Ramadhani (11) bersama adiknya Yasmin Agusthiana Nurhaliza (5) warga Kelurahan Kuala Pembuang Satu, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Ia bersaudara mengunjungi makam kakeknya, (alm. Zaini) di tempat pemakaman keluarga (TPK) Kuala Pembuang, Kecamatan Seruyan Hilir, usai salat Idul Adha pada Rabu (22/8/2018).

Bersama adiknya, mereka melakukan dengan membersihkan makam yang ada ditumbuhi rumput dan memanjatkan doa. Dengan harapan kakeknya yang sudah meninggal mendapat syafaat dari doa yang dipanjatkannya.

“Sudah menjadi tradisi, setiap hari Lebaran, baik di hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, kami sekeluarga melakukan ziarah kubur,” ucap bunga.

Dari pantauan, tak hanya bunga dan adiknya yasmin saja, ada banyak keluarga lain yang juga mengunjungi makam keluarga mereka.

Berdasarkan tradisi ziarah kubur di masyarakat muslim Indonesia sebenarnya telah terjadi ketika Islam mulai berkembang di Nusantara.

Dimana seperti pada waktu dijaman Walisongo adalah orang yang pertama mengembangkan tradisi nyekar atau ziarah kubur di Nusantara.

Dan dalam Islam sendiripuu, ziarah kubur hukumnya sunnah. Dimana kapan pun dalam berziarah kubur, boleh dilakukan. Karena Rasulullah pun tidak menganjurkan waktu untuk berzairah. (Fathul Ridhoni)

Baca Juga:  Kotawaringin Barat Siapkan Wilayah Wisata AGROMINA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.