PANGKALAN BUN, lintas10.com- Selama ini Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), suka tidak suka, harus mengakui ketergantungan dengan pasokan sembako pulau Jawa. Guna mengurangi ketergantungan itu, DPRD Kobar mendukung program Pemerintah Daerah dalam pengembangan tanaman ketahanan pangan.
Triyanto mengatakan Ketua DPRD Kobar, petani saat ini sangat membutuhkan bimbingan teknis dari penyuluh, terlebih adanya larangan membakar saat membuka lahan.
“Kalau ada lahan yang berubah alih fungsi, itu bukan karena masyarakat masih ada rasa ketakutan dan sangat minim pengetahuan membuka lahan tanpa membakar,” ungkapnya, belum lama ini.
Disinilah tugas dari Penyuluh dan dinas terkait, agar tidak lelah mendampingi masyarakat agar kembali bergairah untuk bercocok tanam.
“Dengan demikian maka akan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah,” kata Triyanto.
Bahkan dengan adanya demplot percontohan, merupakan salah satu upaya agar tumbuh kembali rasa ingin menanam dari masyarakat. Bahkan sebaiknya di setiap Kecamatan harus dibangun demplot percontohan.
Sektor pertanian dalam arti luas, merupakan sektor prioritas pengembangan di masa kepemimpinan Pasangan Nurani.
“Hal itu sebagai bukti begitu fokusnya Pemerintah Daerah dalam pengembangan sektor pertanian dengan tujuan mendongkrak perekonomian masyarakat Kobar. Dan kami mendukung program ini namun sampai saat ini pemerintah pusat lambat menangani permasalahan program dilarang membakar lahan bagi petani”, ucap Triyanto.
Ditambahkannya terbatas dana APBD dan tidak mungkin menggunakan dana ini.
“aat ini yang kita butuhkan bantuan pemerintah pusat dengan APBN,”Terang Triyanto.(Yus/AD).