KOTAWARINGIN BARAT, lintas10.com –
Jadwal pemulangan pekerja seks komersial (PSK) kembali ke daerah asalnya, ditanggapi dan disambut baik oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kobar. Mereka meminta pengawasan harus terus diperketat, informasi yang didapat jumlah PSK terus berkurang jelang dipulangkan.
Anggota DPRD Kobar Sri Purwanti mengingatkan kepada Pemkab Kobar, agar tetap waspada pada pendirianya untuk memulangkan PSK. Sesuai dengan janji janji Pemkab Kobar yang bakal memulangkan seluruh PSK yang berjumlah 250 orang yang berada di tiga lokalisasi.
“Penutupan lokalisasi sangat baik dan seluruh PSK dipulangkan ke daerah asal. Hal ini kita apresiasi dan acungkan jempol terhadap Pemkab Kobar,” ungkapnya usai menghadiri peringatan Hari Perempuan Internasional, di Aula Bappeda, Kamis (3/5/2018) kemarin.
Selain itu dirinya juga mempertanyakan mengenai jumlah PSK yang berkurang jelang dipulangkan. Menurut Sri, hal ini harus diusut mengenai kepulangan PSK.
“Data awal 250 orang PSK. Tapi data terakhir sekitar 230 an. Artinya berkurang sebelum dipulangkan. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mereka yang sudah pulang pun nantinya harus mengikuti aturan daerah,” imbuhnya.
Sri Purwanti melanjutkan, jangan sampai berkurangnya PSK ini tidak ditindaklanjuti. Dirinya meminta agar menjelang pemulangan, PSK harus diawasi secara ketat. Agar seluruh PSK bisa dipulangkan ke daerah asal tanpa sisa.
“Menurut kami pengawasan masih sangat lemah. Jangan sampai terkecoh nanti setelah lokalisasi ditutup langsung diam begitu saja. Harus proaktif melakukan pengawasan secara gabungan dan rutin, tem gabungan yakni dari TNI, Polri dan Satpol PP saling melengkapi”, pungkasnya.
Politukus Nasdem menambahkan, PSK yang dipulangkan ini juga diberikan stimulan sebesar Rp 5,5 juta. Dana tersebut juga bisa digunakan untuk memulai usaha setelah penutupan lokalisasi jangan sampai salah sasaran ini yang harus diantisipasi, pesan Sri Purwanti
