KOTAWARINGIN BARAT- Lintas10.com-Banjir yang terjadi di ruas Jalan Pangkalan Bun menuju Kecamatan Kotawaringin Lama makin meluas, banjir tersebut akibat meluapnya sungai Lamandau dan sungai Arut. Minggu (29/4/2018).
Meluapnya kedua sungai itu bedampak banjir di ruas jalan Pangkalan Bun menuju Kecamatan Kotawaringin Lama belum surut juga bahkan saat ini untuk kendaraan roda dua harus menggunakan jasa Getek agar terhindar dari genangan banjir di enam titik.
Dimana keenam titik itu berada pada wilayah Kewenangan Propinsi Kalimantan Tengah.
Pasalnya ruas Jalan Pangkalan Bun menuju Kecamatan Kotawaringin Lama dikerjakan baik oleh Kabupaten Kotawaringin Barat dan Propinsi Kalteng untuk kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat menangani mulai sta 0 sampai dengan sta 20. Sedangkan kewenangan Propinsi Kalteng sendiri dimulai pada km sta 21 sampai dengan km 41.
Pantauan dilapangan, Genangan banjir mulai di sta 21, sta 23, sta 24, sta 26, sta 28, sta 29 dan sta 32. Para pengguna kendaraanpun harus berhati hati pasalnya ada beberapa titik yang genangan airnya dalam mencapai 50 cm bahkan ada yang mencapai 1 meter. Dalam pantauan Lintas10.com
“Bukan saja dalam, juga terdapat lubang yang dalam sehingga banyak kendaraan roda empat pun terjebak,” sebut warga yang biasa melintasi jalan tersebut.
Pengendara roda dua banyak menggunakan jasa Getek dengan tarif sebesar Rp 125.000/motor. Jarak tempuh mulai km 5 dari Kotawaringin Lama sampai dengan km 18.
Ruslan salah seorang pemilik Getek mengatakan banjir yang parah terjadi dua hari terakhri, untuk itu dirinya dan pemilik Getek lainnya pun menawarkan angkatan jasa untuk pengendara roda dua.
“Satu kendaraan Rp 125.000/ motor, berikut dengan orangnya juga itu, banjir ini pun membawa rejeki, rata rata setiap Getek bisa sehari bisa tiga sampai empat Rit mengangkut,”Ujar Ruslan.
10
Sementara itu Andeas salah seorang pegawai disalah satu perusahaan yang ada di Kecamatan Kotawaringin Lama mengatakan biaya sebesar itu sangat memberantkan apalagi dirinya harus pulang pergi berarti Rp 250.000.