KOTOGASIB, lintas10.com- Penghulu Kampung Sengkemang Kecamatan Kotogasib Adi Afri menyayangkan aksi pengurus Koperasi Sengkemang Jaya bersama salah satu LSM yang melakukak pemasangan pilar tapal batas lahan koperasi Rabu (21/3/2018).
Menurut Penghulu bahwa kegiatan yang mereka lakukan tanpa ada melakukan pertemuan maupun musyawarah baik dengan anggota yang juga masyarakat serta Pemerintahan Kampung.
“Kami tidak pernah dilibatkan untuk membahas ini, padahal hal ini menyangkut dengan masyarakat Kampung Sengkemang,” ujar Adi kepada lintas10.com diruang kerjanya.
Lanjut Adi bahwa dengan tidak adanya rapat bersama dituding bahwa pengurus mengambil langkah untuk kepentingan golongan tertentu.
“Ini yang jadi tanda tanya bagi kita mengapa hanya surat pemberitahuan saja tanpa ada musyawarah,” kata Adi.
Dikatakan Adi untuk menindaklanjuti hal yang telah terjadi di wilayah Pemerintahan Kampung, selaku Penghulu ia akan memanggil pihak koperasi dengan semua pihak terkait.
“Waktu dekat ini akan kita lakukan surat panggilan kepada mereka dan seluruh masyarakat Sengkemang untuk membicarakan dan akan mengambil keputusan sesuai hasil rapat nantinya,” katanya.
Sementara itu Tokoh masyarakat Kampung Sengkemang Soleh dikesempatan yang sama menyampaikan bahwa apa yang di lakukan pengurus Koperasi itu adalah illegal karena tidak ada kordinasi.
“Aksi mereka ini illegal harus di kupas tuntas apa tujuan nya karena tanpa ada kordinasi dengan pemerintahan Kampung,” kata Soleh singkat.
Ditempat terpisah Tarmiji yang mengaku dari utusan PT.DSI menyebutkan seluas 500 hektar yang di klaim dan saat ini di patok merupakan areal perusahaan.
“Makanya kita langsung kordinasi dengan pemerintahan Kampung Sengkemang untuk memastikan siapa yang melakukam aksi pematokan tapal batas di areal perusahaan,” sebut Tarmiji.
