Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – 3.000 lebih tenaga honorer di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan merasa resah. Karena hampir selama tiga bulan ini sudah, Januari, Pebruari dan hingga masuk sudah di bulan maret 2018, gaji mereka belum dibayarkan. Keresahan ini ditambah dengan surat keputusan (SK) kontrak kerja yang hingga pada saat ini belum diterima dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat.
Selain belum cair, gaji yang akan mereka terima setiap bulannya juga tidak jelas berapa besarannya karena belum ada kepastian dari BKD Seruyan, berapa besarannya. Sebab, sejak Januari , Pebruari hingga sampai masuk sudah di bulan Maret honor mereka belum dibayar oleh Pemkab Seruyan.
“Nasib tenaga honorer di lingkup Pemkab Seruyan sekarang ini semakin tak jelas. SK kontrak kerja 2018 dan hampir 3 bulan gaji belum dibayarkan Pemkab Seruyan,” ujar salah seorang tenaga honorer di Pemkab Seruyan, Kamis (8/3/2018).
Ia mengatakan, seluruh tenaga honorer yang dikontrak pada 2018, sampai sekarang belum menerima SK dari BKD.
“Kami tidak mengerti kenapa SK kontrak kerja tenaga honorer sampai sekarang belum ditebitkan BKD, padahal tahun anggaran 2018, sudah berjalan hampir 3 bulan sudah. Semestinya SK itu, dikeluarkan pada awal tahun, sehingga pembayaran gaji tenaga honorer tidak terhambat seperti sekarang ini,” tambahnya.
Demikian pula besaran gaji yang akan diterima tenaga honorer setiap bulannya juga belum jelas, karena SK kontrak kerja belum ada. Selama ini, besaran gaji tenaga honorer di lingkup Pemkab Seruyan sekitar Rp 700 ribu rupiah/bulan untuk lulusan SMA dan Rp 800 ribu rupiah/bulan untuk Sarjana.
Apalagi khusus lagi bagi tenaga honorer yang masa kerjanya sudah lebih 5 tahun hingga 10 tahun, gajinya juga tetap sama hanya sebesar Rp 700 ribu rupiah/bulannya untuk lulusan SMA, disamakan dengan honorer yang baru baru masuk. Sedangkan mereka benar benar bekerja dari pagi sampai sore hari selama ini, ditambah juga yang pada sudah dengan bekeluarga.
