BOGOR, lintas 10.com – Untuk mensinergikan dan menyukseskan program pendidikan dan kebudayaan antara pusat dan daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK).
Penyelenggaraan RNPK tahun ini mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
Pelaksanaan RNPK merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah untuk terus berupaya mensinergitaskan langkah pemerintah pusat dan daerah serta komunitas pendidikan untuk bersama-sama membangun manusia Indonesia, melalui komunikasi dua arah yang saling mendukung.
Pelaksanaan RNPK tahun 2018 dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Rembuk tahun ini diikuti oleh sekitar 1.102 peserta, terdiri dari satuan kerja di lingkungan Kemendikbud, baik di pusat dan daerah, serta Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota di seluruh Indonesia.
Sejalan dengan tema RNPK tahun 2018, lima isu strategis terkait pendidikan dan kebudayaan menjadi pokok pembahasan, yaitu:
1. Ketersediaan, peningkatan profesionalisme, dan perlindungan, serta penghargaan guru.
Sampai dengan bulan Juni tahun 2017 jumlah guru sebanyak 3.268 juta orang, dan 44 persen telah tersertifikasi. Sedangkan jumlah guru PNS sebanyak 1.623 juta orang guru. Dalam lima tahun ke depan sekitar 404.900 guru PNS akan pensiun, sedangkan sebanyak 88 persen guru tersebut telah bersertifikat. Oleh sebab itu perlu dilakukan sinergi dan peran pemerintah daerah dalam rekrutmen, redistribusi, peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, serta penghargaan dan perlindungan bagi guru.