JAKARTA, lintas 10.com – Tugas sebagai pasukan perdamaian PBB merupakan penugasan yang dipercayakan oleh dunia berlandaskan moral, filosofi dan doktrin pertahanan, serta perjuangan bangsa Indonesia yang cinta damai namun lebih mencintai kemerdekaan.
Demikian amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P yang dibacakan oleh Kasum TNI Laksamana Madya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A pada upacara militer penyambutan purna tugas Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-N Monusco (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo) Kongo, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/1/2018).
Panglima TNI menyampaikan, bahwa komitmen dan keikutsertaan dalam menjaga ketertiban dunia dan mewujudkan perdamaian abadi di muka bumi ini merupakan amanat konstitusi sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945.
“Penugasan dalam menjaga perdamaian dunia merupakan tugas yang luhur dan mulia sekaligus membanggakan bukan saja mengangkat citra TNI tetapi juga harumnya nama bangsa dan negara Republik Indonesia di forum internasional,” ucapnya.
Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa misi perdamaian memiliki nilai dan tujuan yang lebih luas yaitu meningkatkan citra bangsa Indonesia di dunia internasional. Penugasan ini sebagai bentuk show of force yang diharapkan dapat menimbulkan efek cegah tangkal atau deterent effect dan sebagai salah satu faktor dalam meningkatkan peran Indonesia guna memperkuat bargaining position dalam percaturan politik dunia internasional.
Pada kesempatan tersebut Panglima TNI mengatakan, bahwa penugasan misi perdamaian dunia harus terus ditingkatkan baik kapasitas maupun kualitasnya. Pengalaman dan pengetahuan selama dalam penugasan misi perdamaian di Kongo agar selalu diingat, dicatat dan dievaluasi guna kepentingan pengembangan penugasan misi perdamaian di masa depan.