Pelalawan,lintas10.Com-Usai meng-absen Tingkat Kehadiran Perusahaan diwilayah hukumnya saat Rapat Koordinasi Dan Sinkronisasi Mitra CSR/PKB Tahun 2017 HM Harris lansung murka. Beliau lansung berunjar akan mengevaluasi perizinan perusahaan.
Saat media ini mencari tahu, kenapa orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan terlihat murka. Cari punya cari, tanya punya tanya ternyata sebab musibab kekebalan bupati sangat ber-asalan, sebab beliau kecewa dari banyaknya perusahaan baik itu berkliber nasional dan multi internasional tidak mendukung program median jalan sekaligus terkait beasiswa kampus ST2P.
“Saya perintahkan dalam waktu sepekan kepada Dinas Penanaman Modal pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Kapala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perkebunan, untuk menkroscek perizinan mereka. Dak kalau perlu tak usah diperpanjang,”Perintah tegas HM Harris dan secepatnya laporkan hasilnya kepada saya.
Terpisah, Ir M Syahrul Syarif mengungkapkan dari 44 Perusahaan yang berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Pelalawan, belum tercatat untuk turut ber-partisipasi dalam pembangunan median jalan utama Sultan Syarif Qasim (KM 55-SP Kualo,red). Sejauh ini baru dua perusahan yang telah melakukan eksekusi 100 persen di lapangan.
“Ya, sejauh ini hanya ada dua perusahaan yang telah mengerjakan pembangunan median jalan dan telah rampung 100 persen. Mereka adalah telah selasai dikerjakan adalah PT Bumi Siak Pusako, PT Sari Lembah Subur. Sementara perusahaan yang berlebel internasional semisal PT RAPP dan PT Rara Abadi, PT Tanoto Foundetion, PT Petamina Hulu Energi Kampar belum kepastianya,”tutup Ir H M Syahrul Syarif. (Adi)
