SIAK HULU,LINTAS10.COM – Pemerintah Kabupaten Kampar kembali menggelar rapat penyelesaian polemik Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa-M) dengan PT. Perkebunan Nusantara V di Desa Pangkalan Baru Kecamatan Siak Hulu, Selasa (10/10/17).
Ini adalah pertemuan kedua di Ruang Rapat Utama Lantai III Kantor Bupati Kampar setelah dua pekan lalu. Kali ini, rapat dipimpin oleh Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kampar, Bustan didampingi Sekretaris, Arman.
Para pihak hadir. Kopsa-M diwakilkan oleh Ketuanya, Antoni Hamzah didampingi penasehat hukum, Suwandi dan beberapa pengurus. PTPN V mengutus enam orang, dari PT. Langgam Harmoni serta perwakilan kelompok Kalvin Fernando dan Elbin Saibun (KABIN).
Kepala Seksi Sengketa, Arif Sulaiman hadir mewakili Badan Pertanahan Nasional Kampar. Camat Siak Hulu, Tabrani dan Kepala Desa Pangkalan Baru, M. Akbal juga hadir.
Bustan tak banyak bicara. Pertemuan berlangsung singkat. Ia langsung memerintahkan turun ke lokasi untuk mencek lahan kebun koperasi. Ia menyatakan, langkah tersebut adalah tindak lanjut pertemuan pertama lalu.
“Kita cek dulu kebunnya sebelum penilaian teknis,” kata Bustan.
Setelah cek lokasi, pihaknya akan membentuk tim penilaian teknis. Ia meminta Kopsa-M dan PTPN V menyerahkan nama untuk dimasukkan ke dalam tim penilaian teknis.
Pernyataan Bustan cukup mengejutkan karena harus turun hari itu juga. Penilaian teknis terhadap kondisi kebun adalah salah satu poin tuntutan Kopsa-M.
Alasannya, kondisi kebun sangat tidak sesuai dengan hutang koperasi mencapai Rp. 117 miliar lebih. Dimana perusahaan pelat merah itu sebagai bapak angkat dalam pola KKPA sebagai avalis hutang ke bank. Sementara masa kredit akan berakhir pada 2023 mendatang. (hasbi)
