Lintas10.com (PELALAWAN) – Masyarakat Kabupaten Pelalawan terutama yang menggunakan tarif listrik untuk golongan 1.300 Kilo Volt Ampere (KVA) dan 2.200 KVA sudah mengikuti mekanisme penyesuaian tarif pada awal Desember 2015 lalu.
“Dengan mekanisme penyesuaian tarif, maka tarif listrik untuk golongan 1.300 KVA sampai 6.600 KVA ke atas tiap bulan akan berfluktuasi yang didasarkan oleh perubahan nilai tukar mata uang dolar AS terhadap rupiah, harga minyak dan inflasi bulanan,” terang Manager PLN Ranting Pangkalan Kerinci, Afrizal Armen, pada media ini jumat (11/12/2015).
Afrizal Armen mengatakan bahwa sebenarnya tarif listrik bagi rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA sudah harus mengikuti mekanisme penyesuaian tarif pada 1 Januari 2015. Namun karena pelanggan golongan tersebut sudah mengalami kenaikan tarif listrik secara bertahap sejak Juli 2014 hingga November 2014, maka pemerintah dan PLN menunda.
“Seperti diketahui, adanya pemberlakuan penyesuaian tarif pada semua golongan listrik tak bersubsidi ditandai oleh terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 09 Tahun 2015 sebagai pengganti dari Permen ESDM Nomor 31 Tahun 2014.Adapun untuk golongan tarif bisnis sedang, industri besar, kantor pemerintah, PJU dan layanan khusus, sambungnya, juga mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi tingkat inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang menguat beberapa waktu terakhir,” ujarnya.
Sementara, untuk pelanggan rumah tangga kecil daya 450 VA dan 900 VA, bisnis dan industri kecil serta pelanggan sosial tarifnya tetap dan tidak diberlakukan penyesuaian tarif. Pelanggan golongan ini masih diberikan subsidi oleh Pemerintah.
“Dengan penyesuaian per Desember ini, sebanyak 12 golongan tarif listrik sudah mengikuti mekanisme tariff adjusment,” tutupnya. (Djait)
