LABUSEL, Lintas10.Com-Ratusan massa Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) demo menuntut agar PMKS PT. Nubika segera tutup dikarenakan pihak manajemen menutup-nutupi setiap permasalahan dan tidak adanya tranparansi pada masyarakat sekitar, dimulai dari ijin sampai tata cara pembuangan limbah diduga tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Hampir lebih kurang tiga jam massa pedemo menunggu pihak manejer keluar dari persembunyiannya untuk menjelaskan segala bentuk kecurangan yang diperbuat PMKS PT. Nubika namun sampai acara selesai manejer tidak juga nongol
Ketua Komisi B H. Zainal Harahap beserta Husni Rijal SE anggota Komis B saat orasi meminta pada pihak manejemen PMKS PT. Nubika segera berkomitmen pada masyarakat beri mereka ketenangan untuk bernafas dan juga beri lapangan kerja bagi pemuda-pemudi sekitar PMKS. Serta bisa menunjukan ijin kawasan berikat yang konon katanya ijin semua lengkap, serta pengelolaan limbah yang ada pada PT. Nubika katanya tidak bermasalah.
“ya kalau memang tidak bisa menunjukan tolong PMKS PT. Nubika
ditutup dan angkat kaki dari sini” ucap ketua komisi B tersebut.
Beberapa jam kemudian massa IPK dan PDIP jenuh melihat ulah dan tingkah herdernya yang sempat bersitegang urat leher, massa IPK dan PDIP menggoyang palang pintu yang terbuat dari besi dan saling pukul-memukul dengan peralatan yang telah disediakan pedemo, serta pihak Security PT. Nubika syok dengan kejadian tersebut sehingga humas PT memberikan sepuluh deligasi masuk untuk berjumpa dengan pimpinan.
Namun apa yang terjadi didalam Ketua DPD IPK Syahdian Purba SH yang juga wakil ketua Ketua DPRD emosi mendengar ucapan humas PT. Nubika Sopian Nasution “Bapak Manejer lagi istirahat ngak bisa diganggu” sontak Syahdian mengucapkan ” jadi ini sambutan kalien memang monyet kalien ini, kamu suruh 10 orang delegasi masuk tapi manejer PT ngak mau bertemu dengan delegasi apa ini semua memang monyong kalien sambil muka wakil ketua ke arah humas Nubika.