SIAK, lintas10.com- Jumlah penduduk, dan perubahan pola hidup masyarakat, serta kecepatan teknologi dalam menyediakan barang secara melimpah ternyata telah menimbulkan masalah-masalah baru yang sangat serius, yaitu adanya barang yang sudah terpakai dan sudah tidak digunakan lagi sehingga mengakibatkan timbulnya sampah.
“Begitupun halnya di kabupaten Siak,” kata Fahriza selaku Ketua Puan Lisa usai dikukuhkan. Dari jumlah kepala keluarga lanjutnya, se kabupaten Siak mencapai 110.633 KK bisa menghasilkan sampah sebanyak 110.633 kg, kemudian jika dikalikan pertahunnya menjadi lebih kurang 39.827.880 kg.
“Dua hal tersebut menjadi faktor, dibentuknya Komunitas Perempuan Peduli Sampah atau disingkat Puan Lisa kabupaten Siak. Puan Lisa ini tergabung dari organisasi wanita se kabupaten Siak. Ini salah satu bentuk kepedulian kaum hawa terhadap pembangunan di Siak,” ujar istri Yan Prana itu.
Fahriza menambahkan, sampah bisa diolah menjadi energi, terutama sampah perkotaan, sebab masalah sampah sudah menjadi masalah yang menimbulkan dampak sosial dengan kerugian sosial, material, hingga kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, dengan dibentuknya komunitas ini, setidaknya bisa mengurangi dampak buruk dari sampah tersebut.
Pengukuhan Puan Lisa tersebut dilakukan oleh Staf Ahli Bupati Rubiati di gedung Tengku Mahratu Siak Sabtu (27/8) pagi. Tampak hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syafrilenti, Kadis Pariwisata Fauzi Asni, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kadri Yafis, serta organisasi wanita se kabupaten Siak.
Sementara, Staf Ahli Bupati Rubiati mengatakan, melalui komunitas ini diharapkan permasalahan sampah bisa diatasi, melalui cara yang paling mudah untuk mengurangi sampah, diantaranya melakukan 4R, Reduce, Reuse, Recycle dan Replace.